TEMPO.CO,
PUNJAB—Seorang bayi laki-laki yang baru berusia sembilan bulan
dihadapkan ke depan sidang di Pakistan, Kamis lalu. Tuduhannya tidak
main-main. Seperti dilansir laman Al-Arabiya, Sabtu 5 April 2014,
Mohammad Mosa Khan yang hadir dipangku kakeknya, dituduh atas dakwaan
pembunuhan berencana.
Sang bayi bersama seluruh keluarganya
terpaksa berurusan dengan hukum setelah polisi menyerbu rumah mereka
pada Rabu lalu. Mereka menjadi target polisi setelah memprotes pemadaman
listrik yang terjadi terus menerus di Pakistan. Keluarga tersebut
melawan upaya penangkapan dan memukuli sejumlah aparat dengan tongkat
hingga luka parah.Yang aneh, polisi mendakwa sleuruh anggota keluarga Mohammad Yaseen, kakek sang bayi. Akibatnya bocah malang yang tak tahu apa-apa itu terpaksa berurusan dengan hukum. Saat berada di sidang, Mosa justru terlihat asyik minum susu dari botol. Ia sempat menangis saat menjalani cap jari.
Kasus ini sontak menuai kemarahan rakyat Pakistan. »Gara-gara kelalaian polisi, seorang bayi tak berdosa harus dihadapkan ke ruang sidang,” kata pengacara keluarga Yaseen, Irfan Tarar, seperti dikutip CNN.
Menteri Utama Punjab Shahbaz Sharif tempat kasus ini terjadi terpaksa turun tangan dan memerintahkan pembatalan dakwaan terhadap sang bayi. Adapun polisi yang menangani kasus tersebut, Kashif Ahmed, dilaporkan telah diberhentikan sementara. Hakim membebaskan Mosa dengan jaminan dan kasus ini akan dilanjutkan pada 12 April mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lakukan spam pada komentar dan bila anda ingin beriklan gratis atau hanya sekedar membuat backlink anda bisa melakukannya di beriklanbersama.blogspot.com dan hanya dengan sekali pasang maka akan terpasang di 10 website.